[ad_1]
Tiga tentara Prancis tewas di Mali pada Senin ketika kendaraan lapis baja mereka terkena bahan peledak di wilayah Hombori, kata kementerian pertahanan Prancis dalam sebuah pernyataan.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengungkapkan dalam sebuah pernyataan “emosi yang luar biasa” setelah mengetahui kematian Kepala Brigadir Tanerii Mauri dan pejuang kelas satu Quentin Pauchet dan Dorian Issakhanian.
Mereka termasuk resimen pertama di Thierville-sur-Meuse di Prancis timur.
Elysée mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Macron memberi hormat “mengenang para prajurit ini, yang mati untuk Prancis dalam pencapaian misi mereka.
“Dia mengasosiasikan dirinya dengan penderitaan keluarga mereka, kerabat mereka dan saudara seperjuangan mereka dan meyakinkan mereka tentang pengakuan dan solidaritas Bangsa.”
Macron juga mengatakan dia yakin pada tentara Prancis di Sahel dan memberi hormat pada “keberanian” mereka. Dia menambahkan bahwa Prancis akan terus mengupayakan perang melawan terorisme.
Menteri Angkatan Darat Florence Parly mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ketiga tentara itu terlibat dalam “zona di mana kelompok teroris menyerang penduduk sipil dan mengancam stabilitas regional, serta keamanan kami sendiri.”
Parly menambahkan, pikirannya tertuju pada sesama prajurit yang terus berjuang di Mali.
Setidaknya 47 tentara Prancis tewas sejak 2013 dalam operasi militer di Mali. Dua tentara Prancis tewas pada September di Mali utara oleh bom rakitan.
Dipostingkan dari sumber : Hongkong Prize