[ad_1]
FP Trending28 Des 2020 14:13:51 PM
Mengikuti acara surgawi Bintang Natal atau Konjungsi Besar Jupiter dan Saturnus, para pengamat langit bisa bersemangat untuk acara lunar mendatang Cold Moon 2020. Bulan purnama terakhir tahun ini juga dikenal sebagai Bulan Dingin juga akan menjadi bulan purnama tertinggi di seluruh tahun Gregorian. Menariknya, bulan purnama terakhir dan ke-13 tahun 2020 akan terlihat pada dua hari yang berbeda. Berdasarkan Almanak Petani Tua, puncak iluminasi bulan purnama seharusnya berlangsung pada Rabu, 30 Desember pukul 30 Des, pukul 09.00 IST (Selasa, 29 Desember, pukul 22.30 WIB). Almanak mengatakan bahwa orang dapat mulai melihat bulan purnama Desember sebelum matahari terbenam.
Bulan purnama terlihat di Washington, AS. Kredit gambar: Flickr / Rocky Raybell
Apa yang membuat Cold Moon 2020 spesial?
Bulan Dingin akan memiliki lintasan yang sangat tinggi di langit. Hal ini menyebabkan bulan terlihat di cakrawala untuk jangka waktu yang lebih lama.
Ini juga disebut ‘Bulan Malam Panjang’ karena peristiwa tersebut terjadi pada salah satu malam terpanjang dalam setahun. Ini karena tanggalnya cukup dekat dengan titik balik matahari musim dingin. Karena terjadi tepat setelah Natal, bulan purnama disebut juga ‘Moon After Yule’ di Eropa. Menurut Old Farmer’s Almanac, nama Cold Moon berasal dari beberapa tradisi yang diamati oleh penduduk asli Amerika. Nama tersebut mengacu pada “kondisi dingin sepanjang tahun ini”.
Menurut laporan oleh Forbes, waktu Bulan mencapai iluminasi puncaknya berada di belakang dunia yang melihat Bulan Dingin pada dua tanggal berbeda. Sementara Asia Pasifik, Eropa dan Afrika akan mengalami bulan purnama pada 30 Desember, Amerika Selatan dan Amerika Utara akan mengalami bulan purnama sehari sebelumnya, pada 29 Desember.
Setelah ini, bulan purnama akan tampak seperti bulan purnama selama tiga hari ke depan.
Dipostingkan dari sumber : Togel Singapore 2020