[ad_1]
FP Trending29 Des 2020 12:35:33 PM
Mengikuti acara surgawi Bintang Natal atau Konjungsi Besar Jupiter dan Saturnus, para pengamat langit bisa sangat senang dengan peristiwa angkasa terakhir di tahun 2020. Ini akan menjadi bulan purnama terakhir tahun ini yang juga dikenal sebagai Bulan Dingin. Ini akan menjadi bulan purnama tertinggi sepanjang tahun Gregorian dan yang menarik, peristiwa bulan ke-13 dan terakhir tahun 2020 akan terlihat pada dua hari yang berbeda. Berdasarkan Almanak Petani Tua, puncak iluminasi bulan purnama seharusnya berlangsung pada 19:54 IST pada 29 Desember dan 20:57 IST pada 30 Desember. Almanak mengatakan bahwa orang dapat mulai melihat bulan purnama Desember sebelum matahari terbenam.
Bulan purnama terlihat di Washington, AS. Kredit gambar: Flickr / Rocky Raybell
Apa yang membuat Cold Moon 2020 spesial?
Bulan Dingin akan memiliki lintasan yang sangat tinggi di langit. Hal ini menyebabkan bulan terlihat di cakrawala untuk jangka waktu yang lebih lama.
Ini juga disebut ‘Bulan Malam Panjang’ karena peristiwa tersebut terjadi pada salah satu malam terpanjang dalam setahun. Ini karena tanggalnya cukup dekat dengan titik balik matahari musim dingin. Karena terjadi tepat setelah Natal, bulan purnama disebut juga ‘Moon After Yule’ di Eropa. Menurut Old Farmer’s Almanac, nama Cold Moon berasal dari beberapa tradisi yang diamati oleh penduduk asli Amerika. Nama tersebut mengacu pada “kondisi dingin sepanjang tahun ini”.
Menurut laporan oleh Forbes, waktu Bulan mencapai iluminasi puncaknya berada di belakang dunia yang melihat Bulan Dingin pada dua tanggal berbeda. Sementara Asia Pasifik, Eropa dan Afrika akan mengalami bulan purnama pada 30 Desember, Amerika Selatan dan Amerika Utara akan mengalami bulan purnama sehari sebelumnya, pada 29 Desember.
Setelah ini, bulan purnama akan tampak seperti bulan purnama selama tiga hari ke depan.
Dipostingkan dari sumber : Togel Singapore 2020