[ad_1]
Tradisi pohon Natal berkembang dari Jerman ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-18, ketika pasukan Hessian bergabung dengan Inggris untuk berperang dalam Perang Revolusi.
Pohon Natal. Gambar milik Kazuh / Wikimedia Commons
Dunia merayakan Natal pada tanggal 25 Desember setiap tahun sebagai hari raya keagamaan yang menggembirakan yang menandai kelahiran Yesus dari Nazareth, yang ajarannya membentuk dasar agama Kristen.
Namun, secara historis, perayaan tersebut berakar pada zaman pra-Kristen yang jauh, dan seringkali memiliki asal-usul yang lebih gelap dan lebih jahat.
Sejarah Natal
Menurut sebuah laporan di IndependenPerayaan pertengahan musim dingin telah berlangsung lebih lama dari dua abad sejak kelahiran Kristus, dengan Paus Julius 1 menetapkan tanggal ulang tahun Yesus pada 25 Desember tahun 340 M.
Laporan tersebut menambahkan bahwa sebelum itu, hari lahir Kristus diperingati setidaknya pada tiga tanggal berbeda, salah satunya jatuh pada bulan Juni. Di sisi lain, ada dua perayaan besar pra-Kristen, yang bertepatan dengan Natal – Bacchanalia Romawi, atau Saturnalia dan Pesta Yule dari komunitas Nordik.
Sejarah pohon natal
Sesuai laporan di BBC, Jerman dikreditkan dengan memulai tradisi pohon Natal seperti yang sekarang dikenal. Menurut laporan tersebut, pada tahun 1848, Illustrated London News menerbitkan gambar keluarga kerajaan Ratu Victoria dan suaminya, Pangeran Albert kelahiran Jerman merayakan di sekitar pohon Natal yang dihias, sebuah tradisi yang mengingatkan pada masa kecil Pangeran Albert di Jerman. . Tak lama kemudian, setiap rumah di Inggris mulai menghiasi pohon bersama dengan hadiah kecil.
Kebetulan, sesuai laporan oleh Nasional geografisRatu Charlotte adalah putri dari kadipaten Jerman yang menikah dengan Raja George III pada pertengahan abad ke-18 yang diyakini telah memperkenalkan pohon Natal pertama ke rumah tangga kerajaan.
Tradisi pohon Natal berkembang dari Jerman ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-18, ketika pasukan Hessian bergabung dengan Inggris untuk berperang dalam Perang Revolusi. Tahun-tahun berikutnya, para imigran Jerman membawa tradisi tersebut ke AS.
Saat Natal dibatalkan
Sebuah laporan di History.com menyebutkan bahwa ada saatnya Natal dibatalkan di Eropa. Mengendarai gelombang reformasi agama, awal abad ke-17 Oliver Cromwell dan pasukan Puritannya mengambil alih Inggris. Bersumpah untuk menyingkirkan Inggris dari dekadensi, mereka membatalkan Natal. Hanya melalui permintaan populer ketika Charles II dipulihkan ke takhta, barulah liburan itu kembali.
Temukan gadget teknologi terbaru dan yang akan datang secara online di Tech2 Gadgets. Dapatkan berita teknologi, ulasan & peringkat gadget. Gadget populer termasuk spesifikasi laptop, tablet dan ponsel, fitur, harga, perbandingan.
Dipostingkan dari sumber : Sgp Hari Ini