Jerman telah mendakwa seorang pria dengan spionase karena diduga memberikan informasi tentang parlemen negara itu ke Rusia.
Jaksa federal mengatakan tersangka, yang diidentifikasi hanya sebagai Jens F., telah mengirim rincian dan denah lantai gedung Bundestag ke intelijen militer Rusia.
Orang tersebut dilaporkan bekerja di sebuah perusahaan yang telah berulang kali dikontrak untuk melakukan pemeriksaan pada laptop dan peralatan listrik portabel lainnya yang digunakan oleh Bundestag.
Tersangka diduga memiliki akses ke file PDF dengan denah lantai properti yang terlibat dan di beberapa titik sebelum awal September 2017, “memutuskan atas kemauannya sendiri” untuk mengirimkan informasi tersebut ke seorang pejabat Moskow, menurut kantor kejaksaan federal Karlsruhe.
Jaksa penuntut mengatakan file-file itu dikirim ke seorang pegawai kedutaan Rusia di Berlin yang merupakan seorang perwira badan intelijen militer GRU Rusia.
Bundestag Jerman, atau majelis rendah Parlemen, berbasis di gedung Reichstag, sebuah landmark Berlin, tetapi juga menggunakan beberapa situs lain.
Tuduhan diajukan terhadap tersangka pada 12 Februari di pengadilan Berlin, yang sekarang akan memutuskan apakah akan membawa kasus tersebut ke pengadilan. Tersangka tidak ditahan.
Hubungan antara Jerman dan Rusia menjadi tegang dalam beberapa tahun terakhir, setelah sejumlah insiden diplomatik.
Pada bulan Oktober, Uni Eropa menjatuhkan sanksi kepada dua pejabat Rusia dan bagian dari GRU atas serangan siber skala besar terhadap parlemen Jerman dan layanan Kanselir Angela Merkel pada tahun 2015.
Pada 2019, seorang anggota Georgia dari minoritas Chechnya dibunuh di Berlin pada siang hari bolong oleh seorang pria yang dicurigai bertindak atas perintah dari Moskow, sesuatu yang dibantah oleh Kremlin.
Berlin mengusir diplomat Rusia untuk memprotes kurangnya kerja sama Moskow dalam penyelidikan. Pelaku pembunuhan telah diadili di ibu kota Jerman sejak musim gugur.
Dan keracunan tahun lalu terhadap pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny, yang diterbangkan ke Jerman untuk perawatan, telah menambah lapisan ketegangan lainnya.
Berlin telah berulang kali menyerukan pembebasan kritikus Kremlin, yang dipenjara sekembalinya ke Rusia pada 17 Januari.
Dipostingkan dari sumber : Hongkong Prize